Facebook masih laku? Tapi gaapa lah add ya! Ask me anything here! Ayo ke homepage! Blog kolaborasi nih, habis follow blog ku, follow Blog TEME ini juga ya! Isinya suka-suka widya! LOL

welcome to my blog

halo.. slamat datang di blog saya :)
hehe.. enjoy here :D

Senin, 08 Maret 2010

Synopsis novel Fairish - Esti Kinasih








Esti Kinasih
Gramedia Pustaka Utama
2005
“Lo pura-pura jadi pacar gue ya. Rish? Biar gue nggak dikerubutin cewek-cewek centil itu,” pinta Davi.
“Tapi … konsekuensinya, Dav.” Ujar Irish pelan.
“Elo punya cowok?” Kali ini ganti Davi yang tersentak kaget. “Atau … lagi ada yang lo suka?”
Irish buru-buru geleng kepala. “Buka gitu. Kalo mereka nyangka kita beneran ….”
“Biarin aja. Bagus malah!” Davi menggenggam kedua tangan Irish.
Akhirnya Irish menerima permintaan Davi meskipun dengan setengah hati. Tapi setelah dijalani, Irish senang kok menjadi satu-satunya cewek yang paling dekat dengan Davi, walaupun cuma untuk sementara dan tanpa ada ikatan apa-apa.
Irish emang ngga secantik Penelope Cruz. Dia cuma cewek biasa, yang di sekolah pun sama sekali ngga ngetop. Karena itu Davi merasa aman, soalnya dia merasa ngga bakalan naksir Irish. Tapi saat muncul cowok lain yang bikin Irish terpikat, kok Davi jadi ngga rela kehilangan Irish, ya?
***
Hari Minggu ini, gue niatan ngebaca novel-novel lama gue. Akhirnya gue putusin untuk ngebaca “Fairish”, novel TeenLit yang dah menjadi bestseller n gue yakin dah banyak orang yang ngebaca novel ini.
Komentar gue kali ini emang ngga ada hubungannya dengan sinopsis di atas, tapi pas gua baca dari awal sampai akhir, hati gue ikut bergetar n sakit banget.
Ada beberapa kalimat dan pemikiran yang dilontarkan oleh Davi dan Irish sama dengan yang gue pikirin.
“Kalo nanti ada cowok yang lo suka, lo boleh pergi” (Davi, hlm 193)
Gue juga pernah melontarkan kalimat seperti itu kepada seseorang yang gue sayang n gue cinta, but dengan kalimat yang rada berbeda, “kalau nanti ada seseorang yang lo suka, gue bakal pergi dari lo.”
“Hari-hari datang, diam, dan hilang. Lewat satu demi satu. Setelah melambung di awang-awang setiap malam, dibelai mimpi indah yang rasanya sperti kenyataan namun diempas tanpa ampun begitu mata terbuka, akhirnya kesadaran itu datang. Akan ada hari akhir untuk semua ini. Hari saat Davi hanya akan mengucapkan terima kasih. Tak lebih. Lalu cowok itu akan pergi. Jadi, daripada terpuruk di hari itu nanti, lebih baik dipersiapkan sejak dini. Yang pertama harus dilakukan adalah, menegaskan pada diri sendiri bahwa ini cuman SANDIWARA.” (Irish, hlm 137)
Nah, kalo gue tuh untuk mempersiapakan diri sejak dini, gue menegaskan bahwa gue dan dia cuman TEMAN.
Ternyata hari itu akhirnya datang juga. SAKIT sih! Dan berat banget sebenarnya. But, karena gue dah mempersiapkan hal tersebut hasilnya “50-50.” Kenangan yang dah gue laluin bersamanya selalu membuat gue kangen akan kehadiran dirinya. Keakraban yang dah pernah terjalin akhinya hanya bisa dijalin dengan batasan bahwa kita hanya TEMAN dan tak lebih, TEMAN! Disisi laen, gue selalu menekankan bahwa ini adalah saatnya untuk memulai hidup baru, mengenal dunia baru, dan mengenal seseorang yang baru … hehehehe … Kita cuman TEMAN and I will tray to be your friend ….

Tidak ada komentar: